Headlines News :
Home » » Trio Musisi NTT Konser Bantu Gereja Puor

Trio Musisi NTT Konser Bantu Gereja Puor

Written By ansel-boto.blogspot.com on Thursday, September 29, 2011 | 1:53 PM

TIGA musisi asal NTT masing-masing Ivan Nestorman, Djtron Pah, dan Coenrad Floresman bersama sejumlah musisi NTT lainnya, akan menggelar konser amal pada Jumat (30/9/2011) malam, di Marketing Gallery Kota Kasablanka, Casa Grande, Jakarta Selatan.

Konser bertajuk Tribute to East dalam rangka penggalangan dana untuk Pembangunan Gereja Santo Petrus Puor, Paroki Santu Joseph Boto, Keuskupan Larantuka. Konser digagas Profesional Muda Labalekan Jakarta bekerja sama dengan Keluarga Besar Mahasiswa dan Pemuda Lembata Jabodetabek.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Coenrad Floresman, sebelum konser diadakan misa kudus yang dipimpin Pastor Rekan Paroki Boto, Romo Lukas Lile Masan, Pr.

"Dari konser kami berharap umat yang hadir saat misa maupun undangan yang datang mengulurkan tangan membantu umat stasi Puor. Konser musik yang dibawakan dalam kemasan acoustic,” ujar Coenrad.

Gereja Santo Petrus Puor dibangun tahun 1933 oleh Pastor Bernard Bode, SVD. Akibat termakan usia, gereja ini nyaris tak bisa digunakan lagi. Pada 2003, umat memulai memikirkan membangun gedung gereja baru. Pada 14 Agustus 2003 Bupati Lembata, Andreas Duli Manuk melakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan gedung baru.

Pembangunan berjalan sangat lambat karena mengandalkan swadaya umat. Hingga kini, gedung gereja tersebut mandek dan belum diatap. Umat dan panitia kehabisan anggaran yang sebagian besar swadaya umat.

Koordinator Profesional Muda Labalekan Jakarta, Ferdinandus Diri Lamak mengatakan, Tribute to East adalah sebuah aksi solidaritas untuk membantu umat agar cepat menyelesaikan pembangunan rumah ibadah mereka.


“Ini hanya awal dari usaha penggalangan dana untuk Gereja Puor karena sudah delapan tahun belum selesai. Kami bersama-sama dengan adik-adik mahasiswa Lembata Jakarta akan melakukan sejumlah kegiatan lain untuk keperluan ini,” kata Edi Lamak, sapaan akrabnya kepada Tribunnews.com, Kamis (29/9/2011).

Sementara itu, Ansel Deri, seorang tokoh muda asal Lembata di Jakarta menambahkan, aksi solidaritas ini harus diikuti juga dengan upaya lain guna memperoleh bantuan merampungkan gereja Puor.

“Delapan tahun itu waktu yang cukup panjang untuk merampungkan gereja ini. Padahal cukup banyak sumber pendanaan di pusat yang bisa diakses, jika ada koordinasi antara panitia lokal dan pemerintah daerah,” ujar Ansel, staf ahli anggota DPR RI.

Menurut Ansel, dalam beberapa kesempatan ia sudah bertemu dengan beberapa anggota DPR RI dari NTT dan beberapa pihak untuk menyampaikan kesulitan yang dihadapi umat di beberapa wilayah di Keuskupan Larantuka.

“Saya dan Pastor Lukas sudah bertemu Pak Melky Mekeng dan Pak Honing Sanny. Begitu juga beberapa anggota DPR dari NTT lainnya. Tanggapan mereka positif dan semoga bisa sedikit memberikan solusi bagi umat di Puor,” kata Ansel.

Batasi publikasi

Mengenai target undangan yang diharapkan hadir pada acara Tribute to East, Coenrad menambahkan, pihaknya memang membatasi publikasi mengenai acara ini mengingat undangan yang hadir adalah mereka yang akan menjadi donatur bagi gereja Puor.

Selain itu, acara ini pun diselenggarakan di Casa Grande, venue eksklusif yang sudah menyediakan fasilitasnya bagi kegiatan ini.

“Casa Grande adalah sebuah kawasan property eksklusif yang terletak di lokasi strategis sehingga mudah dijangkau. Terima kasih untuk Pakuwon Group, khususnya manajemen Casa Grande yang telah menyediakan tempat bagi kegiatan ini,” ujar Coenrad.

Ivan Nestorman yang juga vokalis dari Nera Band akan tampil bersama Djitron Pah, musisi Sasando yang ngetop melalui ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) serta Coenrad yang juga penyanyi beraliran reggae.

“Kami akan menampilkan performa untuk dinikmati. Lagu-lagunya bebas. Ivan mau membawakan lagu apa saja, juga Djitron dan saya. Pokoknya kami bernyanyi untuk dinikmati, jadi tidak ada order lagu khusus sehingga mudah-mudahan pertunjukan esok nanti dapat dinikmati,” kata musisi reggae asal Puor, kelahiran Larantuka, Flores Timur ini.
Sumber: Tribunnews.com, 29 September 2011
Ket foto: Gereja St Petrus Puor, Paroki Boto, Keuskupan Larantuka.
Masih menunggu kemurahan hati penderma untuk dirampungkan.
Foto: dok. Ansel Deri
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger