Keberadaan sejumlah pohon kelapa di ujung landasan pacu (Runway) bandara Wonupito Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT, sangat membahayakan keselamatan penerbangan.
Demikian disampaikan Kepala Bandara Wunopito melalui Kepala Operasional Sisi Darat (Kapoksi), Michel Hire Wake, kepada pos-kupang.com, Rabu (28/9/2011). Menurutnya, pucuk pohon kelapa itu sangat mengganggau ketika pesawar akan take off.
“Sebelah barat Di ujung Runway 02, ada pohon kelapa yang sangat membahayakan keselamatan penerbangan pada saat take off,” katanya.
Dia meminta agar pemerintah setempat memberi perhatian dengan melakukan pembebasan lahan tempat tumbuh pohon kelapa itu. “Mohon perhatian dari pemerintah daerah dalam pembebasan pohon kelapa itu,” katanya.
Seperti diketahui, hingga saat ini Pemda Lembata belum menyelesaikan kewajibannya terhadap tuntutan ganti rugi atas tanah yang digunakan untuk membangun bandara ini.
Pemilik tanah, Lorens Hadung Boleng melalui Kuasa hukumnya, Petrus Bala Pattyona, SH sudah mengirim surat bahkan memberi somasi beberapa waktu lalu agar segera ada perhatian pemda membayar ganti rugi.
Tidak disebutkan berapa besar nilai uang yang harus diganti rugi namun dari informasi yang dihimpun Pos Kupang, nilai ganti rugi itu mencapai Rp 20 miliar.
Pihak Pemda Lembata rupanya telah duduk bersama membicarakan langka yang diambil untuk menyelesaikan persoalan itu. Selasa (27/9/2011) pemda menggelar rapat internal tertutup guna membahas langkah yang diambil. Tidak diketahui hasil pertemuannya seperti apa.
Namun menurut Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Lembata, Ansel Ola Bahi, rapat itu dilakukan guna membicarakan desakan dan somasi dari pemilik tanah agar segera ada sikap dari Pemda. Menurutnya, setelah rapat internal itu, pemda akan mengundang pemilik tanah untuk membicarakan langkah selanjutnya.
Sumber : Pos Kupang, 29 September 2011
Ket foto: Pesawat Susi Air saat mendarat di Bandara Udara Wunopito Lewoleba, Lembata.
Dok. foto: hurek.blogspot.com
Ket foto: Pesawat Susi Air saat mendarat di Bandara Udara Wunopito Lewoleba, Lembata.
Dok. foto: hurek.blogspot.com
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!