Headlines News :
Home » » Warga Dua Desa yang Bentrok di Adonara Gagal Berdamai

Warga Dua Desa yang Bentrok di Adonara Gagal Berdamai

Written By ansel-boto.blogspot.com on Friday, October 05, 2012 | 5:52 AM


Upaya mendamaikan warga dua desa yang berlibat bentrok berdarah di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (4/10), gagal.

Perdamaian gagal karena perwakilan Desa Lewonara mengingikan warga Dusun Riung Bunga, Desa Lewobunga yang menempati tanah sengketa selama bertahun-tahun segera meninggalkan lokasi itu. Sebaliknya, perwakilan Desa Lewobunga ingin sengketa tanah antara dua desa tersebut diselesaikan lewat jalur hukum.

Upaya mendamaikan warga kedua desa dilakukan dalam pertemuan di Kepastoran Waiwerang, ibu kota Kecamatan Adonara Barat yang dihadiri Asisten II Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Kapolres dan Dandim Flores Timur, lima wakil warga Desa Lewonara dan tiga wakil Desa Lewobunga.

"Karena tidak ada kesepakatan, masyarakat Desa Lewonara mengancam melakukan penyerangan untuk mengusir masyarakat Dusun Riung Bunga," kata Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Ajun Komisaris Besar Ida Pello kepada mediaindonesia.com.

Setelah perdamaian gagal, aparat keamanan minta Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin datang ke lokasi pertemuan untuk memberikan solusi terkait persoalan tersebut. Karena hingga pertemuan berakhir bupati belum tiba di lokasi pertemuan, warga kemudian pulang ke rumah masing-masing.

Menurut Ida, terkait ancaman penyerangan tersebut, aparat keamanan langsung dikerahkan ke lokasi yang menjadi sasaran penyerangan. "Aparat keamanan juga menghubungi bupati agar dapat meminimalisasi kejadian dan koordinasi dengan kedua kepala desa agar tidak melakukan tindakan yang melawan hukum. Saat ini situasi masih aman dan kondusif," ujarnya.

Aparat keamanan yang disiagakan berasal dari Polres Larantuka 53 personel, Polres Sikka 28, Brimob 53, dan dari Kodim Flores Timur 41 personil. Bentrok antara warga dua desa meletus sejak Selasa (2/10) pagi. Awalnya warga dua desa bersiaga di batas desa masing-masing sambil membawa senjata api rakitan, parang, tombak dan panah. Mereka saling memprovokasi menyulut semangat masing-masing warga sebelum menyerang. Dalam kejadian itu dua warga Desa Lewobunga terkena panah yakni Dominikus Luwo Kleden, 80, dan Hendrikus Asan Boli, 33.

Selanjutnya pada bentrok susulan, Rabu (3/10), anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 1624 Flores Timur Serda Yohanes Kesnae yang bertugas mengamankan bentrokan terkena panah di kaki kanan. Anak panah yang mengenai anggota TNI sudah berhasil dicabut, sedangkan anak panah dua warga lainnya belum berhasil dicabut.
Sumber: http://m.mediaindonesia.com, 4 Oktober 2012
Ket foto: Salah satu Salah satu rumah warga yang dibakar menyusul bentrok dua kelompok yang bertikai.
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger