SALAH satu
tokoh Petisi 50, Chris Siner Key Timu, meninggal dunia pada Senin (4/5/2015)
sore di Rumah Sakit Saint Carolus, Jakarta Pusat, akibat kanker usus stadium
empat.
"Bapak sebetulnya sudah menderita penyakit
kanker sejak lama, namun baru diketahui sekitar tiga minggu yang lalu. Beliau
akan dikebumikan pada hari Kamis depan di Pondok Rangon, Jakarta," kata
istri Chris, Irma Key Timu, saat ditemui Antara dalam acara pemakaman gerejawi
(misa requiem) di Jakarta, Selasa (5/5/2015) dini hari.
Chris adalah penggagas Petisi 50 bersama sejumlah
tokoh nasional lainnya pada 1980 dengan tujuan mengoreksi kebijakan
pemerintahan yang dipimpin Presiden Soeharto dan Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (sekarang TNI). Kebijakan itu dinilai melenceng dari nilai-nilai
Pancasila.
Akibat dari keberanian menantang kekuasaan presiden --yang
saat itu dinilai sering menggunakan kekuatan militer untuk memaksakan
kebijakan-kebijakannya-- tersebut, Chris bersama tokoh-tokoh Petisi 50
disingkirkan dari arena politik dan sulit mendapatkan hak-hak ekonomi.
"Salah satu pelajaran terbesar dari bapak untuk
saya dan anak-anak saya adalah kesatuan antara kata dan perbuatan. Bapak juga
tidak pernah takut mengutarakan kebenaran di depan penguasa," kata Irma.
Rasa bangga yang sama juga diutarakan oleh anak
Chris, Thomas Key Timu, yang mengaku kagum dengan keberanian sang bapak.
Jasa pria kelahiran Flores tahun 1939 itu juga
diakui oleh sejumlah tokoh nasional yang pada Selasa dini hari mengirim
karangan bunga ungkapan duka cita dalam acara pemakaman gerejawi.
Di antara tokoh-tokoh politik yang mengirim karangan
bunga duka cita adalah A.M Fatwa, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri, politisi PDIP Hasto Kristiyanto,
serta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Salah satu tokoh yang hadir dalam pemakaman gerejawi
di Sekretariat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia pada Selasa dini hari
tersebut adalah Wakil Ketua DPR-RI, Fadli Zon.
"Saya beberapa kali berdiskusi dengan Pak Chris
dan menurut saya beliau adalah tokoh yang konsisten memperjuangkan ide-idenya
sejak zaman Orde Baru," kata Fadli.
Sumber: Kompas.com, 5 Mei 2015
Ket
foto: Chris Siner Key Timu
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!