Headlines News :
Home » » Ada Kekurangan Rp 3,4 Miliar dalam Proyek Jalan Belame-Boto

Ada Kekurangan Rp 3,4 Miliar dalam Proyek Jalan Belame-Boto

Written By ansel-boto.blogspot.com on Tuesday, August 04, 2015 | 5:25 PM

KEKURANGAN pekerjaan pada proyek jalan Belame-Boto-Puor ternyata bukan Rp 2,2 miliar seperti temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan NTT. Berdasarkan kalkulasi tim teknis Dinas PU Kabupaten Lembata, kekurangan pekerjaan itu mencapai Rp 3,4 miliar lebih (Rp 3.413.843.280,70).

Hal itu terungkap dari Laporan Hasil Pemeriksaan Lapangan Terhadap Kerusakan Dini Item Pekerjaan Lapos Penetrasi (Lapen) pada Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Waikomo-Puor-Lamalera, segmen Belame-Boto, Dalam Rangka Perbaikan Kerusakan Pada Masa Pemeliharaan.

Laporan itu dibuat tim teknis yang dibentuk Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lembata, Silvester Wungbele, pada awal Juli 2015 lalu. Tim itu diketuai Aloysius Panang, S.T didampingi Gerardus Ignasius Ataburan, S.T, M.T sebagai Sekretaris dan Yohanes RH Lasaresn, S.T, Israfil Teba, S.T dan Martinus M Wuanweri, A.Ma, masing-masing sebagai anggota tim.

Dalam laporan itu disebutkan, tim tersebut melakukan survei atas pekerjaan jalan itu pada 10 Juli 2015. Pemeriksaan tersebut dengan empat metode, yakni pengamatan langsung terhadap hasil akhir pekerjaan lapisan penetrasi (lapen) yang sudah dikerjakan.

Kedua, mengambil sampel data kerusakan lapen dengan cara mengukur panjang, lebar dan tebal lapen secara langsung. Ketiga, mengambil struktur lapen yang sudah rusak dan terakhir, mengambil foto-foto visual terhadap kerusakan yang terjadi.

Agar memudahkan tugas, pantauan lapangan itu dilakukan pada beberapa segmen. Segmen I, dalam Desa Belang, dengan panjang lapen 850 meter dan lebar eksisting 4 meter. Pada lokasi ini tak terdapat penurunan permukaan badan jalan.

Kedua, lantaran penggunaan agregat pokok yang over zise (3/5), maka tidak terjadi interlocking yang baik. Ketiga, akibat penggunaan agregat pokok yang over zise tersebut, maka volume agregat pengunci batu pecah (2/3) dan batu pecah 1/2 menjadi berkurang. Konsekuensinya, permukaan jalan menjadi kasar. Pada permukaan jalan itu, hanya muncul batu pecah yang over zise tersebut.

"Ada juga retakan memanjang pada permukaan lapen arah tepi kiri jalan dan retak pada titik-titik tertentu," tulis tim tersebut.

Terhadap kondisi fisik jalan tersebut, tulis tim teknis, maka perlu dilakukan perbaikan dengan cara menyirami lapis perekat (teack coat) di atas permukaan lapen lama. Menghamparkan batu pecah 2/3 dan 1/2. Berikutnya melakukan pemadatan, pengecoran aspal, penghamparan agregat penutup dan pemadatan akhir.

Pada segmen II, tulis tim teknis, dilakukan pemantauan pada Jembatan Sabutobo, Desa Lamalewar. Panjang lapen yang disurvai 3.484 meter dan lebar eksisting 4 meter. Pada segmen itu terdapat penurunan permukaan badan jalan khusus pada jalur roda kendaraan. Olehnya, material lapen maupun agregat cenderung mengumpul ke tengah membentuk gundukan pada centre line (CL) jalan.

Pada ruas jalan ini juga terdapat penggunaan agregat pokoknya over zise, sehingga tidak terjadi interlocking yang baik. Akibatnya, volume agregat pengunci batu 2/3 dan 1/2 menjadi berkurang dan permukaan jalan menjadi kasar. Pada permukaan jalan itu hanya muncul batu pecah yang over zise tersebut.

Terhadap kerusakan itu, salah satu solusi yang ditawarkan, adalah melakukan perbaikan permukaan jalan yang mengalami penurunan, baik pada alur roda kendaraan maupun pada titik tertentu. Caranya, item kerusakan itu dibongkar selebar badan jalan yang ada dan diganti dengan base yang baik, dipadatkan sampai mendapatkan kepadatan maskimal.

"Setelah ini diperbaiki, maka dilakukan tahap berikutnya, yakni penyiraman aspan perekat di atas permukaan lapen lama dan penyiraman lapis resap pengikat di atas permukaan agregat. Setelah itu dilakukan penghamparan batu pecah 3/5, pemadatan, pengecoran aspal, penghamparan batu pecah 2/3 dan 1/2, pemadatan, pengecoran aspal, penghamparan agregat penutup dan pemadatan akhir," tulis tim teknis. (kro) 
Sumber: Poskupang.com, 4 Agustus 2015 
Ket foto: Ket foto: Proyek jalan multiyears ruas Belame-Boto Tahun Anggaran 2013-2014 bernilai kontrak Rp. 13.828.000. 000,00 rusak parah. 
Foto: Dok. www.theindonesianway.com
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger