DUA orang nasabah Bank Mandiri di
Bengkulu kaget karena saldo rekeningnya tiba-tiba berubah drastis, dari
nilainya yang berkurang drastis sampai dapat kiriman yang nilainya miliaran dan
triliunan.
Dalam konferensi
pers, Sabtu (8/8/2015), di Bengkulu, salah satu nasabah bernama Firdaus
mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 15 Juni 2015. Saat itu ia
melakukan transaksi melalui M-Banking senilai Rp 8.465.000. Setelah transaksi
berhasil, ia kemudian melakukan pengecekan saldo dan terkejut mengetahui
saldonya banyak berkurang, lebih dari nilai transfernya saat itu.
"Setelah
melakukan pengecekan, ternyata uang saya terpotong Rp 49.157.889 yang
ditransfer ke Bank BTN cabang Nusa Dua Bali nama Risto Matillah yang merupakan
warga negara Finlandia," kata Firdaus.
Kemudian, pada
tanggal 19 Juni 2015, ia mengecek saldo melalui internet banking dan ada uang
masuk ke rekening senilai dengan uang yang hilang.
"Uang saya
kembali, tapi tidak bisa ditarik. Kemudian saya langsung telepon pihak Mandiri,
mereka menyarankan untuk melakukan log out. Setelah log in lagi, masuklah uang
Rp 100 triliun ke rekening saya. Saya langsung memberi tahu pihak bank dan saat
itu langsung diblokir. Ketika saya log out lagi, ternyata sisa saldo saya
tinggal Rp -9.999," ujarnya.
Demikian halnya
dengan yang dialami Seprinaldi. Pada tanggal 29 Juni 2015, ia melakukan
transaksi m-banking senilai Rp 10 juta. Transaksi tersebut sempat mengalami
gangguan, tetapi akhirnya berhasil. Setelah itu, Seprinaldi melakukan
pengecekan saldo dan ternyata uangnya hilang sekitar Rp 49 juta. Dari saldo
yang seharusnya sekitar Rp 65 juta, hanya tersisa Rp 6 juta.
"Saya juga
terkejut saat saya cetak buku rekening terdapat uang Rp 3 miliar pernah masuk
ke rekening dan saya tidak mengetahui uang apa itu," kata Seprinaldi.
Menurut keterangan
Bank Mandiri, kata Firdaus, diduga mereka telah menjadi korban phishing. Phishing
merupakan aksi pengambilan informasi atau data pribadi seperti user ID,
password, dan data-data lainnya dengan menyamar sebagai orang yang berwenang
melalui sebuah e-mail, yang akan dipergunakan untuk melakukan berbagai jenis
kejahatan dan penipuan keuangan sehingga nasabah kehilangan uang dalam
rekeningnya.
Keterangan dari
Bank Mandiri dalam surat yang dikirim kepada kedua nasabah menyatakan terdapat
malware di rekening milik Firdaus tanpa penjelasan lebih lanjut mengenai solusi
agar uang tersebut kembali.
Tak puas, kedua
nasabah Bank Mandiri tersebut mengaku telah melaporkan persoalan ini ke Polda
Bengkulu dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Belum ada
keterangan lebih lanjut dari Bank Mandiri mengenai kasus tersebut. Sementara
itu, Kepala OJK Bengkulu Yan Syafrie menyebutkan, persoalan ini sedang
dilakukan penyelidikan oleh Polda Bengkulu.
Sumber: Kompas.com, 8 Agustus 2015
Ket
foto: ATM Bank Mandiri
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!