Headlines News :
Home » » Martince Ap dan Pesona Tanah Papua

Martince Ap dan Pesona Tanah Papua

Written By ansel-boto.blogspot.com on Saturday, December 14, 2019 | 11:17 PM

MARTINCE Ap. Ia perempuan asli tanah Papua. Dari Plaza Sarinah Lantai UG, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kaka Tien, mengajak saya mampir. "Sa cari ade pu nomor kontak tapi tara ketemu. Beberapa hari lalu, kaka baru dapat jadi baru kontak ade," kata kaka Tien.

Kaka Tien, dan juga kebanyakan perempuan asli Papua, sejauh yang saya tahu adalah pekerja keras. Setiap momen dan kepercayaan yang diberikan, mereka tampil dan menunjukkan kemampuan luar biasa. Mereka, para perempuan Papua, juga bisa menginspirasi banyak orang.

Kaka Tien mengajak saya, dan juga banyak warga pencinta budaya Indonesia, mampir. Di Sarina, The Window of Indonesia, siapa saja bisa mampir dan menikmati bahkan memanjakan mata dalam Gelar Wicara, Lokakarya & Pameran bertajuk "Ragam Budaya Papua".

Pagelaran ragam budaya Papua dan pesona bumi Cenderawasih itu berlangsung sejak 18 November hingga 18 Desember 2019. "Saya tahu ade sangat mencintai tanah Papua. Beberapa catatan ade terkait Papua sering saya ikuti di media, termasuk media lokal di Papua. Ade mampir tuk nikmati keladi tumbuk dan kuah ikan segar khas Papua. Ayo, dengan para pencinta budaya lokal lainnya kita ke Papua lewat Plaaza Sarinah," kata kaka Tien.

Terasa disanjung seperti anak asli Papua, anak honai dari tanah Melanesia. Padahal, saya selalu berkelit bahwa saya juga orang gunung, anak kampung seperti juga kaka Tien. Bahkan sejak bersama kaka Tien sebagai sesama staf anggota DPR RI Dapil Papua periode 2009-2014, kami menunaikan tugas biasa-biasa saja membantu wakil rakyat dari tanah Papua agar mereka, para wakil rakyat, dimudahkan dalam menjalankan tugas-tugas formal.

"Abis dari Senayan, saya segera merapat di Sarinah. Lama juga saya tak pernah menyaksikan pameran khas Papua. Terima kasih sudah diajak mampir di pameran ragam budaya dan pesona Papua, kaka. Saya segera merapat di Sarinah," kata saya.

Kaka Tien adalah perempuan Papua yang memanfaatkan momen pameran ragam budaya Papua di Plaza Sarinah. Barangkali dalam pikiran terbersit tanggungjawab total kepada tanah kelahirannya, Papua: 'Kalau bukan sekarang, kapan lagi. Kalau bukan kita, siapa lagi'.

Gelar Wicara, Lokakarya & Pameran bertajuk 'Ragam Budaya Papua' digagas Kementerian dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ia seorang perempuan tangguh Papua yang ikut membumikan potensi tanah kelahirannya untuk dunia luar. Siapa tahu, Papua dan seluruh potensi yang terkandung di dalamnya menjadi daya tarik bagi dunia kuar sekaligus makin dicintai.

Secara geografis, Papua merupakan provinsi paling timur Indonesia yang berhadapan muka dengan negara tetangga, Papua New Guinea. Papua merupakan provinsi paling luas di Indonesia, 316.553 km per segi. Berbeda dengan Provinsi Papua Barat yang memliki luas sebesar 102.996 km per segi.

Mau tahu ragam budayanya? Baik Papua dan Papua sangat kaya. Bahasa daerah seluruh tanah Papua berjumlah 414 bahasa. Perinciannya, Papua sebanyak 319 bahasa daerah, sedang Papua Barat sebanyak 95.

Ragam budaya dan alam Papua? Jangan tanya lagi. Tanah Papua adalah rahim bagi keanekaragaman flora, fauna, dan budaya yang kaya raya. Sekaya raya kandungan emas, perak, tembaga bahkan uranium di dalam perut Nemangkawi. Gunung yang menghipnotis para petualang dan ahli geologi dunia tergila-gila mengakrabi "benua hitam" itu.

Benua yang pada akhirnya juga menaklukkan naluri bisnis Freeport- McMoRan Copper & Gold Inc., raksasa tambang emas dunia berbasis di Phoenix, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat, melebarkan sayap usaha tambang raksasa yang penghasilannya mampu memberi makan tidak hanya dunia tapi sebagian besar manusia Indonesia.

Saat ini di seluruh wilayah tanah Papua terdapat 250 kelompok etnis yang menghuni benua itu. Masing-masing suku memiliki kekhasan tersendiri terutama bila dilihat dari aspek adat-istiadat, tradisi, kepercayaan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Festival Budaya Lembah Baliem atau tradisi bakar batu.

Berikut kemolekan alam Taman Nasional Lorentz, Raja Ampat, danau Sentani yang menggoda, tifa, keunikan ukiran Asmat, noken, papeda, tomako batu, keunikan honai dan mod aki aksa igkojei, helaehili, koteka, terfo khombow, adalah pesona tanah Papua yang selalu menggoda rasa ingin tahu siapa saja.

"Papua memiliki aneka pesona alam, budaya, dan eksotisme yang luar biasa besar. Persoalannya, mama-mama Papua tak banyak diberi ruang dalam momen pameran seperti ini. Mama-mama Papua juga punya hasil karya tangan yang tak banyak diketahui orang luar. Mungkin pemerintah melalui kementerian terkait mengajak juga kami perempuan Papua agar terlibat dan ambil bagian dalam pameran-pameran seperti ini. Saya senang dan bangga karena kali ini pihak Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Koperasi dan UKM melibatkan kami. Mungkin k depan kami juga dilibatkan dalam event pametan dunia agar pesona Papua kian mendunia," kata Matince Ap. 
Ansel Deri 
Ket foto: Martince Ap
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger