MARTINCE Ap. Ia perempuan asli tanah Papua. Dari Plaza
Sarinah Lantai UG, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kaka Tien, mengajak saya
mampir. "Sa cari ade pu nomor kontak tapi tara ketemu. Beberapa hari lalu,
kaka baru dapat jadi baru kontak ade," kata kaka Tien.
Kaka Tien, dan juga
kebanyakan perempuan asli Papua, sejauh yang saya tahu adalah pekerja keras.
Setiap momen dan kepercayaan yang diberikan, mereka tampil dan menunjukkan
kemampuan luar biasa. Mereka, para perempuan Papua, juga bisa menginspirasi
banyak orang.
Kaka Tien mengajak
saya, dan juga banyak warga pencinta budaya Indonesia, mampir. Di Sarina, The
Window of Indonesia, siapa saja bisa mampir dan menikmati bahkan memanjakan
mata dalam Gelar Wicara, Lokakarya & Pameran bertajuk "Ragam Budaya
Papua".
Pagelaran ragam
budaya Papua dan pesona bumi Cenderawasih itu berlangsung sejak 18 November
hingga 18 Desember 2019. "Saya tahu ade sangat mencintai tanah Papua.
Beberapa catatan ade terkait Papua sering saya ikuti di media, termasuk media
lokal di Papua. Ade mampir tuk nikmati keladi tumbuk dan kuah ikan segar khas
Papua. Ayo, dengan para pencinta budaya lokal lainnya kita ke Papua lewat
Plaaza Sarinah," kata kaka Tien.
Terasa disanjung
seperti anak asli Papua, anak honai dari tanah Melanesia. Padahal, saya selalu
berkelit bahwa saya juga orang gunung, anak kampung seperti juga kaka Tien.
Bahkan sejak bersama kaka Tien sebagai sesama staf anggota DPR RI Dapil Papua
periode 2009-2014, kami menunaikan tugas biasa-biasa saja membantu wakil rakyat
dari tanah Papua agar mereka, para wakil rakyat, dimudahkan dalam menjalankan
tugas-tugas formal.
"Abis dari
Senayan, saya segera merapat di Sarinah. Lama juga saya tak pernah menyaksikan
pameran khas Papua. Terima kasih sudah diajak mampir di pameran ragam budaya
dan pesona Papua, kaka. Saya segera merapat di Sarinah," kata saya.
Kaka Tien adalah
perempuan Papua yang memanfaatkan momen pameran ragam budaya Papua di Plaza
Sarinah. Barangkali dalam pikiran terbersit tanggungjawab total kepada tanah
kelahirannya, Papua: 'Kalau bukan sekarang, kapan lagi. Kalau bukan kita, siapa
lagi'.
Gelar Wicara,
Lokakarya & Pameran bertajuk 'Ragam Budaya Papua' digagas Kementerian dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Ia seorang perempuan tangguh Papua yang ikut
membumikan potensi tanah kelahirannya untuk dunia luar. Siapa tahu, Papua dan
seluruh potensi yang terkandung di dalamnya menjadi daya tarik bagi dunia kuar
sekaligus makin dicintai.
Secara geografis,
Papua merupakan provinsi paling timur Indonesia yang berhadapan muka dengan
negara tetangga, Papua New Guinea. Papua merupakan provinsi paling luas di
Indonesia, 316.553 km per segi. Berbeda dengan Provinsi Papua Barat yang
memliki luas sebesar 102.996 km per segi.
Mau tahu ragam
budayanya? Baik Papua dan Papua sangat kaya. Bahasa daerah seluruh tanah Papua
berjumlah 414 bahasa. Perinciannya, Papua sebanyak 319 bahasa daerah, sedang
Papua Barat sebanyak 95.
Ragam budaya dan
alam Papua? Jangan tanya lagi. Tanah Papua adalah rahim bagi keanekaragaman
flora, fauna, dan budaya yang kaya raya. Sekaya raya kandungan emas, perak,
tembaga bahkan uranium di dalam perut Nemangkawi. Gunung yang menghipnotis para
petualang dan ahli geologi dunia tergila-gila mengakrabi "benua
hitam" itu.
Benua yang pada
akhirnya juga menaklukkan naluri bisnis Freeport- McMoRan Copper & Gold
Inc., raksasa tambang emas dunia berbasis di Phoenix, Negara Bagian Arizona, Amerika
Serikat, melebarkan sayap usaha tambang raksasa yang penghasilannya mampu
memberi makan tidak hanya dunia tapi sebagian besar manusia Indonesia.
Saat ini di seluruh
wilayah tanah Papua terdapat 250 kelompok etnis yang menghuni benua itu.
Masing-masing suku memiliki kekhasan tersendiri terutama bila dilihat dari
aspek adat-istiadat, tradisi, kepercayaan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya.
Festival Budaya Lembah Baliem atau tradisi bakar batu.
Berikut kemolekan
alam Taman Nasional Lorentz, Raja Ampat, danau Sentani yang menggoda, tifa,
keunikan ukiran Asmat, noken, papeda, tomako batu, keunikan honai dan mod aki
aksa igkojei, helaehili, koteka, terfo khombow, adalah pesona tanah Papua yang
selalu menggoda rasa ingin tahu siapa saja.
"Papua
memiliki aneka pesona alam, budaya, dan eksotisme yang luar biasa besar.
Persoalannya, mama-mama Papua tak banyak diberi ruang dalam momen pameran
seperti ini. Mama-mama Papua juga punya hasil karya tangan yang tak banyak diketahui
orang luar. Mungkin pemerintah melalui kementerian terkait mengajak juga kami
perempuan Papua agar terlibat dan ambil bagian dalam pameran-pameran seperti
ini. Saya senang dan bangga karena kali ini pihak Kementerian Pendidikan
Nasional dan Kementerian Koperasi dan UKM melibatkan kami. Mungkin k depan kami
juga dilibatkan dalam event pametan dunia agar pesona Papua kian
mendunia," kata Matince Ap.
Ansel Deri
Ket foto: Martince Ap
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!