Headlines News :
Home » » Marianus Peruhe Nuban: Terinspirasi Jagung NTT

Marianus Peruhe Nuban: Terinspirasi Jagung NTT

Written By ansel-boto.blogspot.com on Saturday, November 15, 2014 | 3:43 PM

JAGUNG merupakan salah satu makanan lokal khas Provinsi NTT. Sebagian besar petani di NTT menjadikan jagung sebagai produksi utama selain padi. Jagung ini pula yang menginspirasi Marianus Peruhe Nuban mengembangkan usaha kuliner hingga sukses. Kini, usaha yang digeluti Marianus memiliki 450 mitra di seluruh Indonesia dan menyerap lebih dari 500 tenaga kerja.

Kepada VN, Marianus mengaku tak pernah menyangka ia dan istrinya Monika Adriana akan jatuh cinta pada usaha kuliner berbahan baku jagung. Namun, jagung yang melimpah di Indonesia, termasuk di kampung-kampung dan desa-desa di NTT, menginspirasinya untuk terjun dalam usaha itu. 

“Produksi jagung di hampir semua kampung di NTT melimpah. Setiap pagi, sebagian besar orang NTT sarapan dengan nasi jagung atau produk ikutan lainnya, seperti jagung titi (emping) di Flores Timur, Lembata, Alor; rebok di wilayah Manggarai; bose di hampir semua desa di Belu, Timor Tengah Utara (TTU), dan Timor Tengah Selatan (TTS) di Timor, dan lain-lain,” ujar Marianus Nuban, pemilik Waralaba Franchise ‘Jagung Manis Fantastik’ di Lewoleba, ibukota Kabupaten Lembata, Selasa (11/11).

Menurut Marianus, produksi jagung yang melimpah di NTT dapat mendorong siapa pun yang memimpin daerah itu untuk mengembangkan jagung sebagai produk andalan di bidang pertanian. Bahkan, jagung bisa dijadikan sebagai produk andalan selain sektor peternakan, kelautan, perikanan, dan pariwisata untuk memajukan masyarakat NTT menjadi lebih sejahtera.

“Sebagai warga NTT di rantau, saya mengapresiasi kerja keras pemimpin dan masyarakat NTT yang bahu-membahu bekerja dengan caranya masing-masing memajukan sektor-sektor unggulan, guna mengejar ketertinggalan daerah. Jagung bisa menjadi salah satu produk pertanian yang mendapat perhatian serius,” lanjut pria kelahiran Desa Lusilame, Lembata.

Ia juga bangga melihat perhatian dan komitmen sejumlah warga asal NTT di rantau seperti di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) yang care dengan daerahnya. Meski menetap di rantau, sebagian dari mereka juga mencurahkan pikiran, tenaga, bahkan dana, untuk ikut membangun NTT.

“NTT punya orang sukses di Jakarta, entah sebagai birokrat, pengusaha, politisi, pengacara, diplomat, pekerja media, karyawan, dan lain-lain. Kita punya orang hebat seperti Adrianus Mooy, ECW Neloe, Viktor Laiskodat, Melchias Mekeng, Johny Plate, Sulaiman Hamzah, Saleh Husin, Herman Herry, Jos Burak Bataona, Herman Wutun, dan lain-lain. Kisah sukses mereka di rantau ikut menginspirasi saya,” jelas Marianus yang tinggal di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini.

Usaha Kuliner

Menyadari bahwa jagung memiliki prospek yang menjanjikan, Marianus dan sang istri berniat terjun dalam usaha kuliner berbahan dasar jagung. Keinginan kuat untuk terus belajar dan keinginan mengembangkan usaha kuliner mulai menampakkan hasil, meskipun tanpa modal yang besar. Tahun 2009 merupakan titik balik bagi mereka. Di tahun itu pasangan suami istri ini memutuskan untuk mendirikan usaha kuliner tersebut.

Marianus kemudian mendirikan usaha dengan brand ‘Jagung Manis Fantastik’ dengan aneka rasa seperti jagung manis rasa keju, jagung manis rasa coklat, dan jagung manis pedas. Pilihan rasa itu disesuaikan dengan selera konsumen.

“Awalnya ada saja kendala, tapi kami berkeyakinan bahwa produk jagung dengan aneka rasa masih digemari sebagian besar masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa,” jelas Marianus.

Setelah berjalan cukup lama ‘Jagung Manis Fantastik‘ mulai banyak digemari. Prospeknya pun menjanjikan. Karena itu, di mana pun berada, Marianus getol mempromosikan dan mengajak masyarakat untuk menikmati ‘Jagung Manis Fantastik‘. Saat ini, bahan baku ‘Jagung Manis Fantastik‘ masih diambil dari para petani di Cirebon, Jawa Barat. Produk jagung dari Cirebon masih menjadi pilihan karena kualitasnya yang bagus dengan rasanya yang khas. Pilihan pada bahan baku jagung ini pun melalui tahapan survei pasar.

“Mimpi saya, suatu saat bahan bakunya dari petani-petani di NTT. Saya akan meminta waktu bertemu Pak Gubernur dan memaparkan langsung usaha ini,” katanya. Menurut Marianus, brand ‘Jagung Manis Fantastik‘ dengan aneka rasa juga didukung oleh segmentasi pasar yang terbuka untuk semua kalangan. Dengan harga terjangkau berkisar antara Rp 5.000-Rp10.000 per cangkir, maka siapa pun, tua maupun muda, serta kelas sosial mana pun bisa menikmatinya.

“Sejak awal kami menyadari bahwa bisnis ini adalah bisnis makanan. Dengan demikian, faktor kebersihan, gizi, cara penyajian (kemasan), kami perhatikan dengan sungguh-sungguh. Kami juga mengadakan pelatihan khusus bagi para mitra baru. Hal ini menjadi penting sekaligus menjawab visi mewujudkan mitra yang sejahtera, sehat, dan maju,” tuturnya.

Strategi Pemasaran

Menyadari usahanya terus berkembang dan mendapat sambutan positif, strategi baru diambil. Tahun 2011, strategi pemasaran pun dikembangkan menjadi franchise yang melayani order di seluruh wilayah Indonesia melalui sistem kemitraan.

“Bagi kami, kesejahteraan mitra menjadi tujuan utama dalam berbisnis.
Dengan demikian, pengawasan mutu produk dan pelayanan menjadi prioritas utama bisnis melalui sebuah mekanisme pengawasan yang ketat,” jelas Marianus.

Strategi pengembangan itu pun berhasil. Brand ‘Jagung Manis Fantastik‘ telah memiliki 450 mitra. Para mitra itu tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, seluruh provinsi di Sumatera, Nanggroe Aceh Darussalam, seluruh Kalimantan, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan lain-lain. Untuk itu, ia tetap mempertahankan mutu dan kualitas bahan baku, rasa, serta kualitas kemasan.

Lebih jauh Marianus mengisahkan, dalam memenuhi bahan baku, pihaknya bekerja sama dengan para petani di Cirebon dan Ciledug, Banten. Juga para pengepul jagung manis di Pasar Induk Kramat Jati, Jakata Timur.

“Hal ini kami lakukan guna menjaga keberlangsungan produksi dengan pola pemberdayaan mutualistik, saling menguntungkan,” ujarnya.

Kebanggaan kian bertambah. Pola kemitraan Waralaba Franchise ‘Jagung Manis Fantastik‘, hingga kini telah menyerap sekitar 500 tenaga kerja. Mereka memperoleh penghasilan melalui bisnis tersebut. Tenaga kerja ini di antaranya para mitra franchise, karyawan, kaum ibu khususnya di daerah Cipayung, Jakarta Timur. 


“Saat ini ada 60 orang pemipil jagung. Mereka diupah Rp 2.000 per kilogram. Kami juga memprioritaskan untuk mempekerjakan sebagian anak muda putus sekolah sebagai kurir dan pelayan di setiap gerai,” tukas Marianus. (R-1) 
Sumber: Victory News, 13 November 2014
Ket foto: Marianus Peruhe Nuban
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger