Ketua Umum PBNU, Said Aqil Miraj, meminta pemerintah
segera membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Menurut Said, permintaan ini
sebenarnya sudah lama dia sampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dan Menkopolhukam, Joko Suyanto.
"Sudah
lama saya mengatakan pada presiden dan Pak Joko Suyanto untuk membubarkan
kelompok radikal," kata Said di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu 7 Agustus
2013.
Sebab, kata
Said, tindakan-tindakan FPI ini justru merusak nama Islam. "Padahal Islam
ini antikekerasan, antiradikalisme," ujar dia.
Tak hanya NU,
semua tokoh dan DPR mendesak agar FPI dibubarkan. Desakan pembubaran FPI ini
kembali mengemuka setelah ormas itu bentrok dengan warga Kendal, Jawa Tengah,
hingga mengakibatkan satu orang tewas, Kamis 18 Juli 2013. Organisasi ini
dinilai kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga.
Aktivis islam
yang kini jadi politisi Partai Demokrat Ulil Absar Abdala juga pernah
melontarkan pembubaran ini. Menurutnya sebagai organisasi, FPI sudah melakukan
kekerasan sistematis, bukan sporadis. Kekerasan melawan hukum mengarah kesatu
kelompok bukan bersifat random.
"Masalah
membubarkan FPI masih ada keraguan dari pemerintah," kata Ulil waktu itu.
"Diperlukan tekanan masyarakat sipil untuk membubarkan."
Ketua Dewan
Tanfidz FPI Surakarta Choirul RS menanggapi dingin wacana pembubaran organisasi
kemasyarakatan pelaku tindakan anarkitis. "Tindakan anarkitis yang
bagaimana? Tidak mudah membubarkan Ormas," katanya kepada wartawan
beberapa waktu lalu.
Menurut dia
selama ini FPI kerap difitnah terlibat dalam sejumlah aksi kerusuhan dan
tindakan anarkis. Padahal ini hanya sifat tegas terhadap kemaksiatan saja.
Choirul
mengingatkan pihak-pihak terkait supaya tidak main tuduh. Apalagi sampai
mendiskreditkan organisasi atau kelompok tertentu. Kecuali sudah ada bukti dan
saksi yang kuat. (sj)
Sumber: VIVAnews, 7 Agustus 2013
Ket foto: Ketua Umum
PBNU Said Aqil Miraj

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!