
Disaksikan FloresStar perbaikan drainase tersebut dimulai dengan penggalian tanah menggunakan alat berat. Drainase itu dibuat dalam ukuran cukup besar. Lebar permukaannya lebih dari satu meter, sehingga terlihat drainase itu lebih lapang.
Penggalian drainase itu cukup mengganggu arus lalu lintas kendaraan. Tak sedikit kendaraan yang terlanjur melewati jalan tersebut, harus berputar lagi melewati jalur lain, karena aktivitas pengerjaan drainase cukup memakan badan jalan.
Selain eksavator yang menggali tanah tersebut, beberapa dump truk juga tampak antre di dekatnya. Jejeran kendaraan itu untuk mengangkut material dari drainase yang digali alat berat tersebut.
Penggalian tanah itu juga berakibat pada putusnya kabel-kabel telepon yang selama ini tertanam di dalam tanah. Namun berkat ketelatenan petugas lapangan PT Telkom, kabel yang putus akibat termakan bibir eksavator itu pun berhasil disambung kembali.
Banyak warga menyatakan apresiasi atas pengerjaan drainase tersebut. Namun mereka juga meminta kontraktor pelaksana untuk memasang tanda larangan pada tempat-tempat strategis.
Maksudnya lalu lintas kendaraan waktu tak boleh melewati jalur jalan tersebut selama drainase itu sedang dikerjakan. Sayangnya, ini tidak dilakukan, sehingga banyak kendaraan terjebak melewati jalur jalan tersebut.
Banyak kendaraan yang datang dari arah Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keluangan dan Aset Daerah (DPPKAD) menuju ruas Jalan Trans Nagawutung / Awalolong, terpaksa berbalik haluan.
Padahal di perempatan belakang Gedung DPRD Lembata bisa dipasang rambu lalu lintas untuk mengingatkan sopir maupun pengendara sepeda motor agar sementara waktu melewati ruas jalan yang lain.
Untuk diketahui, Jalan Berdikari merupakan salah satu ruas jalan yang selalu terjadi banjir pasca hujan. Ini terjadi karena di tempat itu tak ada drainase.
Selain itu, masyarakat juga terbiasa menumpukan sampah di badan jalan dengan maksud mudah diangkut kendaraan pengangkut sampah. Sayangnya, sampah itu kerap tidak diangkut, sehingga saat hujan terjadilah banjir dan sampah berserakan di badan jalan.
Sumber: Flores Star, 19 Juli 2010
Ket foto: Nampak kantor Bupati Lembata di Jalan Trans Lembata, Lewoleba. Foto: dok.google.co.id
Ket foto: Nampak kantor Bupati Lembata di Jalan Trans Lembata, Lewoleba. Foto: dok.google.co.id
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!