KABAR duka datang dari
keluarga George Junus Aditjondro. Penulis buku kontroversial Membongkar Gurita
Cikeas itu menghembuskan nafas terakhirnya pagi tadi, sekitar pukul 04.45 WIB,
di Palu, Sulawesi Tengah.
Arianto
Sangaji, rekan George, mengatakan
almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Bala Keselamatan, Palu sejak dua
hari yang lalu karena kondisi kesehatannya
menurun. “Padahal dia sedang masa pemulihan, 1-2 tahun terakhir ini,”
katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu,
10 Desember 2016.
Tidak ada
tanda-tanda maupun pesan terakhir yang sempat disampaikan George pada keluarga
maupun kerabatnya sebelum ia wafat. Sebab, kata Arianto, pria kelahiran 27 Mei
1946 itu terlihat segar dan membaik saat ia menjenguknya kemarin.
Arianto
mengatakan hingga kini pihak keluarga belum memutuskan tempat dan waktu
pemakaman jenazah George. Sebab masih menunggu satu anaknya yang sedang berada
di Vietnam.
Arianto
berkisah George masih kerap diundang berdiskusi dan mengisi seminar oleh
mahasiswa-mahasiswa di Palu meski sedang sakit. Acara diskusi yang terakhir
diikutinya berlangsung sekitar dua bulan lalu. “Beliau dekat dengan aktivis dan
pergerakan demokrasi,” tuturnya.
Selain itu,
George dijadwalkan akan hadir di sebuah acara seminar Internasional tentang Hak
Asasi Manusia yang akan digelar di Palu pekan depan. Salah satu sesinya, kata
Arianto, membahas karya-karya tulis George dan dihadiri oleh Andreas Harsono
dan Otto Iskandar Ishak. “Beliau sangat senang, apalagi dengar Andreas akan
hadir,” ucapnya.
Menurut
Arianto, George sangat antusias saat ia ajak berdiskusi serius mengenai Ham
meski dalam kondisi sakit. “Kebetulan hari ini hari HAM sedunia. Saya bisikkan
tadi ‘bung, selama hidup, bung habiskan mengabdi kemanusian, kini di hari HAM
internasional bung tinggalkan kami semua,” katanya.
George
adalah seorang sosiolog, penulis dan pernah menjadi wartawan Majalah Tempo. Ia
terkenal sebagai pengkritik keras pemerintahan Presiden Soeharto. Akibatnya ia
harus pergi ke Australia dan dicekal oleh rezim Orde Baru pada 1998. Ia juga
pernah menghebohkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena
bukunya yang berjudul Membongkar Gurita Cikeas.
Sumber: Tempo.co, 10 Desember
2016
Ket foto: George Junus Aditjondro
Sumber foto: okezone.com
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!