POLISI sudah menyebut nama
Stephen Paddock sebagai pria yang menewaskan sedikitnya 58 orang dan melukai
515 lainnya, dalam sebuah konser musik di Las Vegas, Minggu (1/10/2017) malam
waktu setempat.
Pria berusia 64
tahun itu tinggal di Mesquite, Nevada, melepas tembakan bertubi-tubi ke arah
kerumunan penonton konser yang sedang menyaksikan penyanyi country, Jason
Aldean.
Pihak berwenang
mengatakan, Paddock adalah seorang pensiunan akuntan yang memiliki lisensi
untuk menerbangkan pesawat terbang kecil. Dia pun sebelumnya tidak memiliki
catatan kriminal.
Jumlah korban jiwa
yang jatuh akibat aksinya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah modern
Amerika Serikat.
Korban tewas
melebihi jumlah korban penembakan di kelab malam di Orlando, Florida, pada Juni
2016 lalu, yang menewaskan 49 orang.
Biro penyidik
federal AS juga sudah menyingkirkan kemungkinan kaitan Paddock dengan jaringan
terorisme internasional.
Meskipun ada klaim
dari kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang menyebut
Paddock sebagai bagian dari mereka.
Seorang pejabat
menyebut pria penembak tersebut memiliki sejarah terkait masalah psikologis.
Stasiun televisi
NBC News melaporkan, Paddock baru-baru ini melakukan transaksi judi senilai
puluhan ribu dollar AS -berdasarkan keterangan aparat keamanan, namun tidak
diketahui apakah dia kalah atau menang.
Kepolisian Las
Vegas mengatakan, pelanggaran hukum yang sebelumnya tercatat dilakukan oleh
Paddock terbatas pada sebuah pelanggaran lalu lintas biasa.
Saudaranya, Bruce
Paddock, menjelaskan kepada NBC, dia mendapat pemasukan dari gedung apartemen
yang dimiliki dan dikelola bersama ibunya, yang tinggal di Florida.
Penyidik sudah
melakukan pemeriksaan atas rumah dua kamar milik Paddock, yang berada dalam
kawasan kompleks para pensiunan di Mesquite. Lokasinya sekitar satu jam
perjalanan mobil dari Las Vegas.
Quinn Averett dari
Kepolisian Mesquite mengatakan rumah itu rapi, bersih, dan tidak ada yang luar
biasa.
Paddock pindah ke
sana pada tahun 2013 dari Texas, seperti terlihat dalam catatan properti.
Saudaranya yang
lain, Eric Paddock, mengatakan kepada koran Las Vegas Review-Journal, kabar
penyerangan ini bagaikan asteroid yang jatuh di atas keluarganya.
"Tidak ada
alasan untuk kami membayangkan Stephen akan melakukan sesuatu yang seperti
ini."
Kepada para
wartawan, Eric menambahkan, saudaranya itu 'sama sekali tidak keranjingan
senjata api' dan 'tidak memiliki latar belakang militer'.
"Dia seorang
pria yang tinggal di sebuah rumah di Mesquite, menyetir dan berjudi di Las
Vegas. Dia berkegiatan, makan burritos." Namun disebutkan dia memiliki
beberapa senjata yang legal.
"Dia mungkin
memiliki satu senjata (laras) panjang, namun disimpannya di tempat aman,"
tambah Eric.
Tahun 2012, Paddock
pernah mengajukan gugatan dengan landasan kelalaian pengelola Hotel The
Cosmoplitan di Las Vegas, karena dia terjatuh akibat 'halangan' di lantai. Namun
gugatan itu ditarik oleh kedua belah pihak pada tahun 2014.
Penyidik juga sudah
mewawancarai pasangan satu rumahnya, Marilou Danley, yang tidak lagi dicari
sebagai orang yang ingin diketahui.
Perempuan berusia
62 tahun itu diyakini sebagai pacar Paddock dan -menurut polisi- tidak
bersamanya ketika masuk ke hotel Mandalay Bay. Ditambahkan,
Paddock memanfaatkan beberapa identifikasi milik Danley.
Sumber: Kompas.com, 3
Oktober 2017
Ket foto: Stephen Paddock
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!