WARTAWAN floresbangkit.com
Elias Kaluli Making meraih prestasi bidang jurnalistik tingkat nasional. Pria
ramping yang akrab disapa Yogi Making itu, menyabet juara dua dalam ajang
Anugerah Pesona Bahari 2015 yang diselenggarakan Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Yogi, kepada media
ini Rabu (9/12/2015) mengatakan, informasi terkait prestasi menulisnya, dia
ketahui dari salah satu media on-line, pun setelah penganugerahan pesona bahari
terjadi.
Menurutnya, ajang
Anugerah Pesona Bahari 2015, merupakan ajang bergensi yang memberikan
kesempatan kepada seluruh wartawan di Indonesia untuk bersaing menjadi yang
terbaik, dan sudah pasti, dia patut berbangga karena dari 200-an artikel yang
ikut dalam lomba, coretan tanggan Yogi dengan judul “Tanpa Alat Ikan Pun
Menghampiri Manusia,” mampu menyabet juara II untuk kategori media on-line.
“Saya taunya
terlambat karena memang nomor kontak saya hilang, sehingga panitia tidak bisa
menghubungi saya. Ya, jelas kaget, senang juga bangga saat saya mengetahui
informasi soal prestasi itu dari salah satu media on-line. Bagi saya ini berkat
buat kami sekeluarga, dan menjadi hadiah spesial akhir tahun 2015 dari keluarga
kecil kami untuk Lembata,” ujarnya.
Menurutnya,
mengikutkan karya jurnalitiknya dalam ajang lomba menulis bahari, tak sekadar
demi meraih kejuaraan. Namun terdorong semangat mengenalkan Lembata pada dunia
luar, juga ingin menunjukkan kalau
kualitas wartawan daerah patut diperhitungkan pada tingkat nasional.
Artikel “Tanpa Alat
Ikan Pun Menghampiri Manusia,” yang terbit di www.floresbangkit.com mengulas soal budaya penangkapan ikan di Desa
Dikesare, Kampung Lewolein, Kecamatan Lebatukan, Lembata. Ikan-ikan yang hidup
di alam bebas datang ke pantai dan membiarkan dirinya untuk ditangkap manusia
dengan tangan kosong. Di kampung itu, alam begitu akrab dengan manusia.
“Melalui artikel
itu, saya ingin mengajak manusia modern, untuk belajar dari cara orang Lewolein
bercengkarama dengan alam. Semua kita tentu bermimpi agar kehidupan di Firdaus
seperti yang dikisahkan dalam Kitab Perjanjian Lama hadir kembali. Dan jika
mimpi itu menyata, maka orang Lewolein adalah pahlawannya,” kata Yogi.
Ironisnya,
pengumuman prestasi gemilang itu, setelah media floresbangkit.com tempat dia
menulis berita sudah ditutup sejak 31 Juli 2015 silam.
Lebih jauh dalam
perbincangan melalui kontak telepon dengan media ini, Yogi tak lupa menyatakan
rasa syukur dan terimakasihnya kepada seluruh warga Lembata, kepada pembaca
floresbangkit.com, juga khususnya kepada pemerintah desa dan segenap warga
Dikesare yang memberikan kesempatan kepada dirinya untuk meliput budaya “re’we
ike” (tangkap ikan, Lamaholot-red).
Sementara itu
terkait Anugerah Pesona Bahari 2015, Menteri Pariwisata Arif Yahya di kesempatan
malam Anugerah Pesona Bahari 2015 yang berlangsung di Balairung Sapta Pesona
Jakarta, Selasa 17/11/2015 sebagaimana dikutip dari Antaranews.com mengatakan, “hadiah untuk Anugerah Pesona Bahari
2015 total sebesar 100 juta. Dan untuk tahun depan akan memperebutkan hadiah
sebesar 500 juta, khusus untuk best of the best 100 juta,” katanya.
18 jurnalis peraih
anugerah Pesona Bahari 2015 yakni, untuk kategori media cetak/surat kabar juara 1 Denty Piawai
Natitie dan Dahono Fitrianto dari Kompas dengan tulisan berjudul, "Menghayati
Kebaharian di Jakarta Utara", Juara 2
Dian Dewi Purnama Sari dari Kompas dengan tulisan "Mengenang Masa
Kesibukan di Pulau Onrust". Juara 3 Febrianti dari Koran Tempo dengan tulisan
berjudul "Merahnya Matahari di Mendeh".
Juara harapan 1 Lis
Zatnika dari Media Indonesia dengan tulisan berjudul "Bajo, Cermin Alam Yang
Tidak Berdusta", juara harapan 2 Agnes Rita. S dari Kompas dengan tulisan
berjudul "Mari Teduhkan Jiwa di Pulau Payung". Dan juara harapan 3 Anggun Puspita
dari Suara Merdeka dengan tulisan berjudul, "Sorganya Para Penyelam".
Kategori media
cetak majalah, Juara 1 Cristian Rahadiansyah dari Destin Asian Indonesia dengan
tulisan berjudul "Misteri Tomini", juara 2 Patria M.F dari Destin Asian
Indonesia dengan tulisan berjudul "Tanah Nisri Gwana Bai". Juara 3 Galis Remina
Babay dari Kartini dengan tulisan berjudul "Pasir Pantai Sehalus Salju, Hutan
Bakau dan Kerlip Ribuan Kunang-Kunang Pesona Kepulauan Riau".
Juara harapan 1
Erwin Gumilar dari Venue dengan judul tulisan, "Mengejar Pertumbuhan Wisata
Bahari", juara harapan 2 Andi Anggara dari Gatra dengan tulisan berjudul "Menikmati
Paket Hotel Apung". Dan juara harapan 3 Freddy dari Travelx Pose dengan tulisan
berjudul "Menjadi Weekender di Laut Jakarta".
Untuk Kategori
media dalam jaringan, juara 1 Sunaryah dari liputan6.com/Mataram dengan tulisan
berjudul "Gili Kondo, Surga Tersembunyi di Timur Lombok". Juara 2 Elias Kaluli
Making dari floresbangkit.com dengan tulisan berjudul "Tanpa Alat Ikan Pun
Menghampiri Manusia", juara 3 Rika
Irawati dari tribunjateng.com dengan tulisan berjudul "Pulau Cilik Karimanjawa,
Bikin Kangen Wisatawan".
Juara harapan 1 I
Nenggah Muliarta dari beritabali.com dengan tulisan berjudul "Berkah Awig-Awig
Mangrove di Nusa Lembongan", juara harapan 2 Budi Santoso Budiman dari
antaralampung.com dengan tulisan berjudul "Bakau-Terumbuh Karang Pulau Pahawang
Lampung", dan juara harapan 3 Rizki Elinda Sary dari lampungpost.com dengan
tulisan berjudul, "Pahawang, Surga Bahari Yang Tersembunyi". (Kor/Ben)
Sumber: floreskita.com,
13 Desember 2015
Ket foto: Elias Kaluli Making alias Yogi Making
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!