Headlines News :
Home » » Ajang Anugerah Pesona Bahari, Yogi Making Raih Juara Tingkat Nasional

Ajang Anugerah Pesona Bahari, Yogi Making Raih Juara Tingkat Nasional

Written By ansel-boto.blogspot.com on Sunday, December 13, 2015 | 8:41 PM

WARTAWAN floresbangkit.com Elias Kaluli Making meraih prestasi bidang jurnalistik tingkat nasional. Pria ramping yang akrab disapa Yogi Making itu, menyabet juara dua dalam ajang Anugerah Pesona Bahari 2015 yang diselenggarakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Yogi, kepada media ini Rabu (9/12/2015) mengatakan, informasi terkait prestasi menulisnya, dia ketahui dari salah satu media on-line, pun setelah penganugerahan pesona bahari terjadi.

Menurutnya, ajang Anugerah Pesona Bahari 2015, merupakan ajang bergensi yang memberikan kesempatan kepada seluruh wartawan di Indonesia untuk bersaing menjadi yang terbaik, dan sudah pasti, dia patut berbangga karena dari 200-an artikel yang ikut dalam lomba, coretan tanggan Yogi dengan judul “Tanpa Alat Ikan Pun Menghampiri Manusia,” mampu menyabet juara II untuk kategori media on-line.

“Saya taunya terlambat karena memang nomor kontak saya hilang, sehingga panitia tidak bisa menghubungi saya. Ya, jelas kaget, senang juga bangga saat saya mengetahui informasi soal prestasi itu dari salah satu media on-line. Bagi saya ini berkat buat kami sekeluarga, dan menjadi hadiah spesial akhir tahun 2015 dari keluarga kecil kami untuk Lembata,” ujarnya.

Menurutnya, mengikutkan karya jurnalitiknya dalam ajang lomba menulis bahari, tak sekadar demi meraih kejuaraan. Namun terdorong semangat mengenalkan Lembata pada dunia luar, juga  ingin menunjukkan kalau kualitas wartawan daerah patut diperhitungkan pada tingkat nasional.

Artikel “Tanpa Alat Ikan Pun Menghampiri Manusia,” yang terbit di www.floresbangkit.com  mengulas soal budaya penangkapan ikan di Desa Dikesare, Kampung Lewolein, Kecamatan Lebatukan, Lembata. Ikan-ikan yang hidup di alam bebas datang ke pantai dan membiarkan dirinya untuk ditangkap manusia dengan tangan kosong. Di kampung itu, alam begitu akrab dengan manusia.

“Melalui artikel itu, saya ingin mengajak manusia modern, untuk belajar dari cara orang Lewolein bercengkarama dengan alam. Semua kita tentu bermimpi agar kehidupan di Firdaus seperti yang dikisahkan dalam Kitab Perjanjian Lama hadir kembali. Dan jika mimpi itu menyata, maka orang Lewolein adalah pahlawannya,” kata Yogi.

Ironisnya, pengumuman prestasi gemilang itu, setelah media floresbangkit.com tempat dia menulis berita sudah ditutup sejak 31 Juli 2015 silam.

Lebih jauh dalam perbincangan melalui kontak telepon dengan media ini, Yogi tak lupa menyatakan rasa syukur dan terimakasihnya kepada seluruh warga Lembata, kepada pembaca floresbangkit.com, juga khususnya kepada pemerintah desa dan segenap warga Dikesare yang memberikan kesempatan kepada dirinya untuk meliput budaya “re’we ike” (tangkap ikan, Lamaholot-red).

Sementara itu terkait Anugerah Pesona Bahari 2015, Menteri Pariwisata Arif Yahya di kesempatan malam Anugerah Pesona Bahari 2015 yang berlangsung di Balairung Sapta Pesona Jakarta, Selasa 17/11/2015 sebagaimana dikutip dari Antaranews.com mengatakan, “hadiah untuk Anugerah Pesona Bahari 2015 total sebesar 100 juta. Dan untuk tahun depan akan memperebutkan hadiah sebesar 500 juta, khusus untuk best of the best 100 juta,” katanya.

18 jurnalis peraih anugerah Pesona Bahari 2015 yakni, untuk kategori  media cetak/surat kabar juara 1 Denty Piawai Natitie dan Dahono Fitrianto dari Kompas dengan tulisan berjudul, "Menghayati Kebaharian di Jakarta Utara", Juara 2  Dian Dewi Purnama Sari dari Kompas dengan tulisan "Mengenang Masa Kesibukan di Pulau Onrust". Juara 3 Febrianti dari Koran Tempo dengan tulisan berjudul "Merahnya Matahari di Mendeh".

Juara harapan 1 Lis Zatnika dari Media Indonesia dengan tulisan berjudul "Bajo, Cermin Alam Yang Tidak Berdusta", juara harapan 2 Agnes Rita. S dari Kompas dengan tulisan berjudul "Mari Teduhkan Jiwa di Pulau Payung". Dan juara harapan 3 Anggun Puspita dari Suara Merdeka dengan tulisan berjudul, "Sorganya Para Penyelam".

Kategori media cetak majalah, Juara 1 Cristian Rahadiansyah dari Destin Asian Indonesia dengan tulisan berjudul "Misteri Tomini", juara 2 Patria M.F dari Destin Asian Indonesia dengan tulisan berjudul "Tanah Nisri Gwana Bai". Juara 3 Galis Remina Babay dari Kartini dengan tulisan berjudul "Pasir Pantai Sehalus Salju, Hutan Bakau dan Kerlip Ribuan Kunang-Kunang Pesona Kepulauan Riau".

Juara harapan 1 Erwin Gumilar dari Venue dengan judul tulisan, "Mengejar Pertumbuhan Wisata Bahari", juara harapan 2 Andi Anggara dari Gatra dengan tulisan berjudul "Menikmati Paket Hotel Apung". Dan juara harapan 3 Freddy dari Travelx Pose dengan tulisan berjudul "Menjadi Weekender di Laut Jakarta".

Untuk Kategori media dalam jaringan, juara 1 Sunaryah dari liputan6.com/Mataram dengan tulisan berjudul "Gili Kondo, Surga Tersembunyi di Timur Lombok". Juara 2 Elias Kaluli Making dari floresbangkit.com dengan tulisan berjudul "Tanpa Alat Ikan Pun Menghampiri Manusia",  juara 3 Rika Irawati dari tribunjateng.com dengan tulisan berjudul "Pulau Cilik Karimanjawa, Bikin Kangen Wisatawan".

Juara harapan 1 I Nenggah Muliarta dari beritabali.com dengan tulisan berjudul "Berkah Awig-Awig Mangrove di Nusa Lembongan", juara harapan 2 Budi Santoso Budiman dari antaralampung.com dengan tulisan berjudul "Bakau-Terumbuh Karang Pulau Pahawang Lampung", dan juara harapan 3 Rizki Elinda Sary dari lampungpost.com dengan tulisan berjudul, "Pahawang, Surga Bahari Yang Tersembunyi". (Kor/Ben) 
Sumber: floreskita.com, 13 Desember 2015 
Ket foto: Elias Kaluli Making alias Yogi Making
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger