Headlines News :
Home » » Pencerahan Lingkungan Hidup

Pencerahan Lingkungan Hidup

Written By ansel-boto.blogspot.com on Sunday, April 13, 2008 | 7:42 PM

Alam dan lingkungan yang asri merupakan dambaan setiap umat manusia. Karena itu, keterlibatan umat untuk ikut menjaga dan melestarikannya perlu terus ditingkatkan.

Bertolak dari pemikiran itu, sebanyak dua ratus lebih umat lingkungan St Mikael, Paroki (Persiapan) Bunda Segala Bangsa Cibinong, Keuskupan Bogor, Jawa Barat mengadakan Paskah Keluarga sekaligus mendengar pencerahan tentang lingkungan hidup di Kapela St Mikael Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu, 30/3. Paskah keluarga bertema Kesetiaan Hidup Dalam Pemberdayaan Lingkungan dengan sub tema Green is our Dream tak hanya dihadiri orang dewasa tetapi juga anak-anak kecil.

Menurut Ketua Lingkungan St Mikael, Ignatius Hermawan Rudi S, pemilihan tema itu itu sejalan dengan tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) Keuskupan Bogor yakni Kesejatian Hidup Dalam Pemberdayaan Lingkungan. Belakangan ini banjir adalah contoh bencana alam yang sudah akrab dengan manusia. Di beberapa kota banjir menjadi langganan rutin warga. Nampaknya, alam menjadi “marah” dan menjadi “musuh manusia”.

“Ini karena manusia. Manusia tidak lagi menghargai dan menghormati alam sebagai ciptaan Tuhan dan melihatnya sebagai sahabat. Malah sebaliknya. Manusia merusak dan menghancurkannya. Menjaga kelestarian alam adalah tugas kita yang tidak ringan. Mari kita melakukan apa saja yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan melestarikan alam. Kita mohon kekuatan Tuhan agar mampu melaksanakan tugas ini,” kata Hermawan.

Acara tersebut menjadi lebih bermakna karena pengurus lingkungan St Mikael mengundang Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) untuk memberikan pencerahan terkait dengan masalah lingkungan hidup. Hal ini disadari karena umat di lingkungan mereka sangat senang jika diajak untuk melakukan kegiatan bersama di luar tempat tinggalnya. Karena itu, Hermawan mengharapkan agar kesempatan ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh peserta untuk mendukung tema APP dalam pemberdayaan lingkungan hidup.

“Setelah saya menyampaikan keinginan kepada rekan-rekan di Walhi, justru mendapat sambutan positif sehingga kami bisa melaksanakan kegiatan bersama seperti ini. Bahkan PT Bukit Asam memberi dukungan dengan menyiapkan 150 anakan pohon rambutan dan mangga. Anakan pohon ini akan kami bagikan kepada setiap keluarga untuk ditanam di halaman rumah masing-masing. Kita tahu, Bukit Asam merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang punya kepedulian besar terhadap usaha penghijauan,” lanjut Hermawan.

Film Dokumenter

Pada kesempatan itu, perwakilan Walhi menayangkan sebuah film dokumenter yang menggambarkan alam dan kehidupan di sekeliling yang begitu harmonis satu dengan yang lainnya. Di situ ditampilkan hutan lebat yang dihuni aneka makluk hidup sekaligus potret manusia yang begitu rakus menguasai hutan hingga akhirnya berdampak pada degradasi lingkungan hidup. Secara garis besar film itu memberi pesan bagaimana sesungguhnya hutan diperlakukan oleh manusia agar tetap berkelanjutan, sustainable.

“Dalam waktu dua minggu, hutan Indonesia seluas Jakarta musnah. Tetapi, kini berkembang lagi di mana dalam hitungan menit, 4 kali Pulau Bali hutan Indonesia musnah. Kondisi ini tentu mengenaskan karena akan berpengaruh pada kehidupan manusia. Untuk itu, saatnya kita berani mengambil keputusan meninggalkan budaya konsumtif dalam hidup,” kata Ferdinan, Kepala Divisi Penggalangan Publik Walhi.

Ferdinan menambahkan, usaha mengurangi sampah merupakan salah satu cara menghargai karya Tuhan. Jangan kita menciptakan Salib untuk orang lain di mana mereka menderita karena banjir. “Walhi juga memiliki program pemutaran film tentang alam. Saat ini kami memiliki 11 film dokumenter tentang alam dari 11 negara. Jika tertarik maka kami juga bersedia mensupor film-film itu,” kata bekas aktivis PMKRI Cabang Jatinegara, Jakarta Timur.

Pada kesempatan itu, umat diajak menanam dan memelihara pepohonan, membuang sampah pada tempatnya, memilah-milah sampah sesuai jenisnya agar dapat didaur ulang karena para pemulung akan senang menerima sampah kertas dan plastik yang sudah dipisahkan. Selain itu, umat diimbau menghindari pemakaian bahan plastik/stirofoam yang sulit diuraikan alam. Menggunakan listrik seperlunya, mematikan lampu, televisi jika tidak dipakai. Kemudian mengurangi buangan asap kendaraan dengan menghemat bahan bakar untuk kendaraan.

Ferdinan mengharapkan agar acara-acara seperti ini menjadi agenda rutin sehingga umat semakin sadar terhadap alam dan lingkungan. Hermawan menambahkan, kegiatan paskah keluarga sembari menanam anakan pohon di rumah setiap warga lingkungan merupakan salah satu wujud nyata warganya dalam menanggapi tema APP tahun 2008. Menurut Hermawan, lingkungan St Mikael termasuk lingkungan yang besar di Paroki Persiapan Bunda Segala Bangsa Cibinong. Saat ini ada 150 kepala keluarga. Tahun lalu, lingkungan ini menyelenggarakan family gathering dengan jumlah peserta yang besar dan terus bertambah. (Ansel Deri/Ina Mudaj)
Sumber: HIDUP, 13 April 2008
SEBARKAN ARTIKEL INI :

1 comment:

  1. Artikel di blog ini sangat menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel (berita/video/ foto) ini, Anda bisa mempromosikan di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Telah tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!

    http://infogue.com
    http://infogue.com/pendidikan/pencerahan_lingkungan_hidup/

    ReplyDelete

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger